Lewati navigasi

Monthly Archives: Mei 2013

Tadi siang sampai sore saya baca2 buku di salah satu toko buku. Sebelumnya saya masih enggan untuk membaca buku tentang teknologi/linux/apapun semacam itu. Saya tertarik dengan salah satu buku karya Merry Riana yang menjadi best seller yaitu “A Gift from a Friend”.

merry riana

Apa yang membuat saya tertarik adalah kisahnya yang hampir mirip seperti kebanyakan orang yaitu sama-sama tidak memiliki gaji yang tinggi, sama-sama tidak mempunyai relasi yang bagus, dan tidak mempunyai skill yang bagus juga untuk melamar pekerjaan yang berjagi besar. Jadi singkat cerita setelah kak merry ini lulus, dia berfikir kapankah hutangnya 40.000 SGD bisa lunas? Dia membuat angan-angan bila dia mengikuti jalur yang normal, dia akan melunasinya beberapa tahun setelah lulus karena dia hanya mempunyai gaji yang tidak banyak, namun bila dia mengikuti jalur abnormal, dia bisa lunasi hutangnya itu lebih cepat, dan akan sukses sesuai dengan yang dia inginkan yaitu kurang dari 30th. Dan saat itu banyak sekali yang menentang bila marry akan menggunakan jalur abnormalnya, yaitu wirausaha. Namun jangankan teman, orangtuanya juga ikut menentang, namun merry tetap memilih jalan abnormalnya karena dengna janji bahwa bila 3 bulan dia tidak mendapatkan hasil, dia akan berkerja menjadi karyawan biasa. Dan setelah 6 bulan lulus dia bisa melunasi hutangnya yaitu 40.000 SGD.

Bagaimana bisa dalam waktu 6 bulan melunasi hutang 40.000 SGD dengan modal yang bisa dikatakan tidak ada, jaringan yang sama yaitu seperti mahasiswa yang baru lulus dan masih mencari kerja, juga pengangguran. Tapi yang mencengangkan ketiaka 4th setelah dia lulus dia meraih 1 juta SDG pertamanya dengan umur 26 th. Namun apa yang membuat merry tetap memilih jalur wirausaha padahal banyak sekali yang menghalanginya menggunakan jalan itu. Merry menjawab, “itu tergantung seberapa penting impian itu bagi anda dan seberapa penting anda menghargai impian anda dengan cara berkomitmen untuk mewujudkannya”.

Sekarang bagaimana dengan impian anda? Apakah anda masih berkomitmen untuk mewujudkannya?

hm..
sepertinya gw lagi kenapa gitu..
semalem bikin NAT aja gak jalan, padahal biasanya jalan, gak tau dah itu kenapa..

paginya gw coba lagi tetep aja gak bisa.
hmmmhmhm….
ok, mungkin gw gak bisa bikin NAT tapi gw mau nerusin ngoprek owncloud, jadi kronologinya itu setting owncloud biar datanya bukan di defaultnya, tapi di HDD external yang udah gw mount..

Ini bisa dilakukan dengan mudah karena tinggal mounting HDD, dan waktu pertama kali create acount admin, bawahnya tinggal ketik dimana mounting HDDnya..

Tapii.i…

Masalah pun terjadi, setelah gw mounting dengan sukses, dan gak ada notifikasi apa2 setelah mounting. dan gw arahin setup create acount adminnya ke tempat mounting HDD, ternyata gak bisa. Dan anehnya lagi gw udah rubah kepemilikan hak akses juga gak bisa. Kenapa ini?

Bingung dah,
setelah itu inisiatif, gw coba colok ke tv (raspberry-nya), terus gw copy data dari /var/www/owncloud/ ke tempat HD gw mounting.

dan apa yang terjadi?
gak bisa lagi ngopy karena gak dikasih jalan, gw chmod gw chown, gak bisa juga.

Setelah itu Raspberry gw restart, dan gw mounting ulang :

tara..a…

ternyata mountingnya dapet read only..
#tepok jidat..

Browsing gimana caranya biar bisa write, ternyata harus install ntfs-3g, jadi mountingnya :

sudo mount -t ntfs-3g -o uid=pi,gid=pi /dev/(device) (tempat mounting)

hahaha..
mau ketawa ngakak, ini masih pagi2..
ntar dikira orang gila..

ya sudah lah, mari kita sholat subuh, biar NATnya lancar.
🙂

kepo dikit waktu liet twitter om onno, ada kata2 RFID. Apa itu? langsung dah biar gak banyak penasaran, tanya om google yang pinter.

RFID?

RFID (bahasa Inggris: Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID berisi informasi yang disimpan secara elektronik dan dapat dibaca hingga beberapa meter jauhnya. Sistem pembaca RFID tidak memerlukan kontak langsung seperti sistem pembaca kode batang (bahasa Inggris: barcode).

RFID

Jenis-jenis RFID

Ada tiga jenis label RFID: label RFID aktif, label RFID pasif, dan label RFID semi-pasif.
Label RFID aktif biasanya lebih besar dan lebih mahal untuk diproduksi karena memerlukan sumber listrik. Label RFID aktif memancarkan sinyalnya ke pembaca label dan biasanya lebih andal dan akurat daripada label RFID pasif. Label RFID aktif memiliki sinyal lebih kuat sehingga dapat digunakan pemakaiannya di lingkungan yang sulit terjangkau seperti di bawah air, atau dari jauh untuk mengirimkan data.
Label Pasif RFID tidak memiliki pasokan listrik internal dan bergantung pada pembaca RFID untuk mengirimkan data. Sebuah arus listrik kecil diterima melalui gelombang radio oleh antena RFID dan daya CMOS hanya cukup untuk mengirimkan tanggapan. Label Pasif RFID lebih cocok untuk lingkungan pergudangan di mana tidak ada banyak gangguan dan jarak yang relatif pendek (biasanya berkisar dari beberapa inci sampai beberapa meter). Karena tidak ada sumber daya internal, label pasif RFID lebih kecil dan lebih murah untuk diproduksi.
Label Semi-pasif RFID mirip dengan label RFID aktif. Label semi-pasif RFID memiliki sumber daya internal, tetapi tidak memancarkan sinyal sampai pembaca RFID mentransmisikannya terlebih dahulu.

rfid1

Sejarah RFID

Pada tahun 1946, Léon Theremin menemukan alat mata-mata untuk pemerintah Uni Soviet yang dapat memancarkan kembali gelombang radio dengan informasi suara. Gelombang suara menggetarkan sebuah diafragma (diaphragm) yang mengubah sedikit bentuk resonator, yang kemudian memodulasi frekuensi radio yang terpantul. Walaupun alat ini adalah sebuah alat pendengar mata-mata yang pasif dan bukan sebuah kartu/label identitas, alat ini diakui sebagai benda pertama dan salah satu nenek-moyang teknologi RFID. Beberapa publikasi menyatakan bahwa teknologi yang digunakan RFID telah ada semenjak awal era 1920-an, sementara beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa sistem RFID baru muncul sekitar akhir era 1960-an.
Sebuah teknologi yang lebih mirip, IFF Transponder, ditemukan oleh Inggris pada tahun 1939, dan secara rutin digunakan oleh tentara sekutu di Perang Dunia II untuk mengidentifikasikan pesawat tempur kawan atau lawan. Transponder semacam itu masih digunakan oleh pihak militer dan maskapai penerbangan hingga hari ini.
Karya awal lainnya yang mengeksplorasi RFID adalah karya tulis ilmiah penting Harry Stockman pada tahun 1948 yang berjudul Communication by Means of Reflected Power (Komunikasi Menggunakan Tenaga Pantulan) yang terbit di IRE, halaman 1196–1204, Oktober 1948. Stockman memperkirakan bahwa “…riset dan pengembangan yang lebih serius harus dilakukan sebelum problem-problem mendasar di dalam komunikasi tenaga pantulan dapat dipecahkan, dan sebelum aplikasi-aplikasi (dari teknologi ini) dieksplorasi lebih jauh.”
Paten Amerika Serikat nomor 3,713,148 atas nama Mario Cardullo pada tahun 1973 adalah nenek moyang pertama dari RFID modern; sebuah transponder radio pasif dengan memori ingatan. Alat pantulan tenaga pasif pertama didemonstrasikan pada tahun 1971 kepada Perusahaan Pelabuhan New York (New York Port Authority) dan pengguna potensial lainnya. Alat ini terdiri dari sebuah transponder dengan memori 16 bit untuk digunakan sebagai alat pembayaran bea.
Pada dasarnya, paten Cardullo meliputi penggunaan frekuensi radio, suara dan cahaya sebagai media transmisi. Rencana bisnis pertama yang diajukan kepada para investor pada tahun 1969 menampilkan penggunaan teknologi ini di bidang transportasi (identifikasi kendaraan otomotif, sistem pembayaran tol otomatis, plat nomor elektronik, manifest [daftar barang] elektronik, pendata rute kendaraan, pengawas kelaikan kendaraan), bidang perbankan (buku cek elektronik, kartu kredit elektronik), bidang keamanan (tanda pengenal pegawai, pintu gerbang otomatis, pengawas akses) dan bidang kesehatan (identifikasi dan sejarah medis pasien).
Demonstrasi label RFID dengan teknologi tenaga pantulan, baik yang pasif maupun yang aktif, dilakukan di Laboratorium Sains Los Alamos pada tahun 1973. Alat ini diperasikan pada gelombang 915 MHz dan menggunakan label yang berkapasitas 12 bit.
Paten pertama yang menggunakan kata RFID diberikan kepada Charles Walton pada tahun 1983 (Paten Amerika Serikat nomor 4,384,288).

 

Setelah itu, saya mikir. Apa saya di sisipin RFID juga ya? hahaha…

Sumber tulisan : wikipedia
Sumber Gambar :
http://www.projectionsa.co.za/images/Copy%20of%20rfid1.jpg
http://popsci.typepad.com/photos/uncategorized/2007/09/13/rfid.jpg

Apa itu render farm? Kata-kata yang ada dibenak saya ketika mendapat tugas untuk membuat artikel mengenai ini. Setelah googling, terkait dengan render farm, saya mendapat info di wiki, lebih tepatnya disini sih. Kurang lebih artinya adalah sistem komputer kinerja tinggi, misalnya cluster komputer, dibangun untuk membuat komputer-generated imagery (CGI), biasanya untuk film dan televisi efek visual.

Jadi intinya render farm yaitu tentang clustering computer yang dibuat untuk mempercepat kinerja rendering. Dan clustering sendiri berarti sekumpulan komputer (umumnya server jaringan) independen yang beroperasi serta bekerja secara erat dan terlihat oleh klien jaringan seolah-olah komputer-komputer tersebut adalah satu buah unit komputer. Eits, tapi sebelum melangkah lebih jauh,saya sempat baca-baca “custering” sendiri ada banyak macamnya, lagi-lagi berdasarkan wiki disini. Jadi Clustering ini sendiri terbagi menjadi :

  • Kluster untuk ketersediaan yang tinggi (High-availability clusters)

“Yang juga sering disebut sebagai Failover Cluster pada umumnya diimplementasikan untuk tujuan meningkatkan ketersediaan layanan yang disediakan oleh kluster tersebut. Elemen kluster akan bekerja dengan memilikinode-node redundan, yang kemudian digunakan untuk menyediakan layanan saat salah satu elemen kluster mengalami kegagalan. Ukuran yang paling umum dari kategori ini adalah dua node, yang merupakan syarat minimum untuk melakukan redundansi. Implementasi kluster jenis ini akan mencoba untuk menggunakan redundansi komponen kluster untuk menghilangkan kegagalan di satu titik (Single Point of Failure).”

Kata-kata diatas saya sengaja untuk “copas” dari wikipedia. Membaca failover, saya teringat akan edisi ngoprek KPLI bogor kemarin yaitu failover, yang dibawakan bapak imam hanafi. Walau agak oot sedikit, tapi saya ceritakan. Failover sendiri konsepnya yaitu apabila salah satu server mati, maka akan dialihkan ke server yang lain,jadi minimal harus 2 server untuk menerapkan cluster jenis ini. Lalu bagaimana bila ada 2 server virtual misalkan menggunakan proxmox, namun tetap di 1 server? Ya kembali lagi, kalo server virtualnya down, bisa dialihkan ke server yang lain. Tapi bagaimana kalau server fisiknya yang mati? Ya otomatis mati semua servernya. Untuk itulah mengapa saya katakan minimal 2 server. Owh iya, kalau mau buka materi tentang failover server tadi bisa baca blognya pak imam hanafi di sini. Cukup lah OOTnya, kembali ke materi render farm.

  • Kluster untuk pemerataan beban komputasi (Load-balancing clusters)

“Kluster kategori ini beroperasi dengan mendistribusikan beban pekerjaan secara merata melalui beberapa node yang bekerja di belakang (back-end node). Umumnya kluster ini akan dikonfigurasikan sedmikian rupa dengan beberapa front-end load-balancing redundan. Karena setiap elemen dalam sebuah kluster load-balancing menawarkan layanan penuh, maka dapat dikatakan bahwa komponen kluster tersebut merupakan sebuah kluster aktif/kluster HA aktif, yang bisa menerima semua permintaan yang diajukan oleh client.”

Load-balancing sendiri yang saya tau adalah pembagian beban. Nah yang saya bisa simpulkan dari kata-kata barusan adalah pembagian beban berupa resource ke komputer yang berada dalam cluster tersebut. Dan karena ada kata-kata client, maka kesimpulan saya berarti cluster jenis ini merujuk ke cluster untuk berkerja sebagai layanan jaringan. Contohnya misal server google yang mempunyai layanan search engine, mail server, dan lain sebagainya.

server google

Kurang lebih seperti itu. Mungkin gambar diatas adalah salah satu data center bukan sebuah server cluster, namun kurang lebih tampilannya seperti itu.

 

  • Kluster hanya untuk komputasi (Compute clusters)

“Seringnya, penggunaan utama kluster komputer adalah untuk tujuan komputasi, ketimbang penanganan operasi yang berorientasi I/Oseperti layanan Web atau basis data. Sebagai contoh, sebuah kluster mungkin mendukung simulasi komputasional untuk perubahan cuaca atau tabrakan kendaraan. Perbedaan utama untuk kategori ini dengan kategori lainnya adalah seberapa eratkah penggabungan antar node-nya. Sebagai contoh, sebuah tugas komputasi mungkin membutuhkan komunikasi yang sering antar node–ini berarti bahwa kluster tersebut menggunakan sebuah jaringan terdedikasi yang sama, yang terletak di lokasi yang sangat berdekatan, dan mungkin juga merupakan node-node yang bersifat homogen. Desain kluster seperti ini, umumnya disebut juga sebagai Beowulf Cluster.”

Beowulf Cluster adalah gabungan dari beberapa komputer komersial yang identik, dengan menjalankan operating system yang gratis atau open source, sistim operasi sejenis Unix, seperti BSD, GNU / Linux, atau Solaris. Komputer-komputer ini digabungkan kedalam sebuah jaringan LAN TCP/IP, dan menjalankan program dan/atau library yang mengijinkan komputer-komputer ini saling berbagi proses.

Intinya adalah cluster jenis ini lebih dikatakan pasif, kenapa pasif? Karena cluster jenis ini hanya memproses apabila diperintahkan untuk mengerjakan suatu hal. Dan Cluster jenis ini biasanya tidak digunakan untuk server jaringan.

  • Grid computing

“Grid pada umumnya adalah compute cluster, tapi difokuskan pada throughput seperti utilitas perhitungan ketimbang menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang sangat erat yang biasanya dilakukan oleh Supercomputer. Seringnya, grid memasukkan sekumpulan komputer, yang bisa saja didistribusikan secara geografis, dan kadang diurus oleh organisasi yang tidak saling berkaitan.”

Yang saya tangkap dari kata-kata diatas berarti grid computing dialokasikan untuk salah satu organisasi dan didistribusikan secara geografis. Grid computing juga merupakan salah satu alternatif untuk supercomputer yang dijadikan alat hitung.

Ok, setelah mengupas clustering, apasaja dan bagaimana mereka berkerja. Jadi render farm menurut saya adalah jenis cluster yaitu Compute clusters. Karena dia didedikasikan untuk mengerjakan suatu hal dan bersifat pasif.