Malam ini saya teringat akan masa lalu saya, mungkin anda juga akan teringat pada masa lalu anda ketika membaca tulisan saya kai ini. Saya selalu teringat ketika saya SMA, saya mengambil SMK yang tentunya dengan segala sesuatu yang telah saya perhitungkan dan saya pikirkan sebelumnya. Saya mengambil jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan). Saya berusaha menguasai pelajaran yang ada, khususnya pelajaran yang berkaitan dengan jurusan saya karena itu adalah konsekwensi yang harus saya jalani. Waktu pertama kali masuk semua siswa yang ada dikelas sangat berantusias untuk belajar jaringan komputer. Saya ingat benar ulangan harian pertama saya mendapat nilai terjelek dari seluruh siswa yang ada dikelas. Hari demi hari berjalan dan saya merasa bersyukur, walau saya tidak terlalu pintar saya bisa mengikuti pelajaran jaringan komputer. Value saya terasa naik ketika teman-teman saya belum dapat menguasai pelajaran jaringan komputer, namun saya masih dapat mengikutinya. Memang disekolahan saya hanya ada 1 kelas untuk jurusan TKJ. Saya ingat benar semester pertama hanya ada 3 orang yang mengerti pelajaran jaringan komputer dan termasuk saya diantaranya, dan itu berlanjut sampai lulus. Dan 3 orang itu juga yang belajar sampai luar materi yang diajarkan oleh sekolah. Saya pun senang karena ayah saya yang dulu sangat menganggap remeh saya, sekarang ayah sudah mulai belajar dari saya dan tak lupa yang sangat saya harapkan saya diberi fasilitas yang cukup, ya diberikan jam waktu didepan komputer lebih lama termasuk hal yang harus saya syukuri karena tidak semua teman saya mempunyai komputer dan diberi waktu yang lebih didepan komputer. Value saya merasa bertambah lagi ketika saya mengajukan lamaran untuk prakrin (praktek kerja industri, bisa dikatakan kerja praktek) di sebuah service komputer dikota kecil asal saya. Saya mendapat banyak sekali ilmu saat itu, juga mendapat kenalan banyak sekali orang IT.
Disaat saya akan lulus, kira-kira Maret 2010 saya baru sadar sekolah saya hanya memberikan sedikit sekali imu, dan sebagian besar ilmu yang saya peroleh dari otodidak. Dan saya baru sadar dunia komputer sangat banyak sekali dan saya baru menguasai sedikit sekali ilmu. Disaat itu saya merasa value saya turun banyak sekali. Ini saya sadari ketika saya akan menentukan jurusan saat kuliah, Teknik Informatika mencangkup banyak sekali ilmu, dari Database, Pemrograman, Jaringan, Grafis, dan masih banyak sekali. Kira-kira Mei 2010 seusai ujian nasional saya mulai belajar, karena saya sudah pindah ke depok jadi dari pada saya bengong selama saya disana, saya mulai belajar untuk mengisi hari-hari saya. kebetulan rumah sebelah om, adalah seorang developer yang berawal dari jurusan teknik mesin dan sekarang merambah dunia IT, dia membuat alat mulai dari nol, mulai dari PCB yang masih berbentuk lempengan, sampai dipresentasikan dan dijadikan alat untuk mencari sesuap nasi. Disana saya belajar bagaimana cara memasarkan produk, meyakinkan cliet untuk memilih kita dalam mendukung program perusahaannya. Disana saya sangat ingat sekali, saya menenteng koper sampai kemana-mana dan kala itu motor yang kami gunakan sedang bermasalah, maka mau tidak mau bebrapa menit sekali kami turun dari motor, sampai disana kami malah diacuhkan, karena ternyata alat yang kami tawaran hanya akan menjadi backup ketika provider lain sedang bermasalah, lebih parahnya lagi uang yang harus dibayarkan tertunda, karena perusahaan tidak dapat membayarkan waktu itu juga. Bisa dibayangkan betapa melelahkannya ketika itu. Setelah itu saya sempat pulang kekampung halaman saya beberapa minggu.
Bulan juli 2010 ketika saya pertama kali kuliah, saya begitu down dan value saya turun lagi ketika menjumpai kehidupan kerasnya kota besar, semua hal dihalalkan untuk mencari sesuap nasi, bahkan tindakan kriminal sering sekali terjadi. Adaptasi tidak bisa dilakukan secara mudah, tidak seperti membalikan telapak tangan, bisa dibayangkan seorang anak yang dari dulu hidup dikota kecil sekarang bergelut dipinggir jantung kota ini, berangkat harus pagi, untuk menanggulangi kemacetan, belum desak-desakan didalam angkutan. Anda masih beruntung bila anda tidak hidup di radius dekat jalur kereta, karena disitu sangat rawan tindakan kriminal bayangkan bila anda berangkat menggunakan kereta, anda akan bersesak-desakan itu memudahkan pelaku kriminal untuk menggeret anda memasuki tindak kriminal dia. Saya baru sadar, saya tinggal di daerah yang jorok, sampah ada dimana-mana, banyak orang terlantar, anak kecil sudah menjadi pemulung dan pengamen, angkot yang ugal-ugalan dijalan. “Adaptasi seperti apa yang harus saya lakukan?”, itu adalah pertanyaan yang mengisi beberapa bulan pertama saya, padahal saya adalah seorang yang pendiam dan pemalu.
Masih dalam bulan juli, walau saya tidak nyaman dengan keadaan ini, saya bersikap seolah-olah tidak ada apa-apa dalam kehidupan saya. Hari-hari saya lalui dengan keadaan seperti ini. BOSAN? ya pasti, karena bukan diri saya yang ada saat itu. Sering kali saya mengalami kejadian yang membuat value saya naik, seperti ketika saya mendapatkan nilai tugas atau nilai quis yang lebih jelek dari yang lain, maka saya terpacu untuk meningkatkan nilai saya lagi. Namun itu tak berlangsung lama, karena saya seperti pada lingkungan yang menekan saya. Anda tahu, ini sangat tidak mengenakan untuk dirasakan. Namun saya harus bersyukur karena saya masih bisa mengusai mata kuliah yang saya ambil, ini membuat value saya merasa naik walaupun hanya sedikit. Value saya sedikit lebih naik lagi ketika saya berkenalan dengan dunia opensource, khususnya linux. Saya bergabung dengan keluarga KPLI Bogor, suatu komunitas pengguna linux, walau berbeda platform, namun disana kekeluargaan sangat dijunjung tinggi, orangnya pun sangat familiar, walaupun sebagian besar merupakan orang yang sudah berumur. 🙂
Januari 2011, hari-hari saya lalui dengan ketidak nyamanan, namun saya merasa bangga ketika saya mendapati IP saya untuk yang pertama 3.1 ya bukan nilai yang fantastis, tapi entah mengapa saya merasa bangga dengan nilai itu, mungkin karena saya tertekan namun saya masih dapat IP yang paling tidak tidak semua anak laki-laki dikelas bisa mencapainya. Ucapan selamat dari sang ibu membuat value saya terasa naik drastis, walau saya masih dengan bukan diri saya. Setidaknya saya harus bersyukur.
Bulan Mei 2011 memang belum lama berlalu, saya sangat mengingat bulan ini, karena selain saya bertambah umur pada bulan ini, saya menjumpai kejadian yang sangat fantastis menurut saya. Saya masih teringat jelas, 1 minggu setelah saya ulang tahun, saya menginap di asrama teman saya yang berada di pancoran. Dia memang tidak 1 kampus dengan saya, namun saya mengenalnya, karena dulu dia adalah kakak kelas saya sewaktu saya masih di SMK. saya menginap karena keesokan harinya saya akan mengikuti seminar dan workshop android di kampus teman saya itu. Malam harinya saya mngerjakan tugas wawancara IBD, dia saya wawancarai seputar arti kehidupan dari sudut pandangnya. Kami mengobrol terlalu malam, dan kami tidak sadar ketika jam dinding menunjukan pukul 2 malam, kami pun segera tidur. Paginya kami bangun kesiangan, pukul 7.30 kami baru bangun, padahal acara mulai pukul 9. Kami bergegas siap-siap dan pukul 8.30 kami berangkat dari asrama. Perjalannan agak jauh melewati kampung-kampung, dan kami samapai sebelumm jam 9. Saya agak asing dengan kampus tersebut, maklum baru pertama kali. Selanjutnya saya daftar ulang acara tersebut. teman saya ternyata tidak ikut seminar tersebut karena dia menjadi panitia pada acara lain. Ketika saya memasuki ruangan acara tersebut, ternyata baru beberapa peserta, jadi saya memutuskan untuk duduk no. 2 dari depan namun saya duduk dekat AC. Setelah itu, saya membuka laptop saya dan tak lama ada seorang panitia acara mendekati saya, “Mas udah ada eclipsenya belom?” saya bilang saja “Belom mas”, dia bertanya “Mas pake linux apa windows? Copy aja.” sambil menyodorkan sebuah DVD tanpa coretan sedikitpun kecuali merk. “Kalau pake linux, instal sendiri ya mas, nanti DVDnya kembaliin lagi ya” lanjut dia. dia berada di samping saya, tanpa pikir panjang saya copy semua, dan saya kembalika DVDnya. tak lama setelah itu seminar pun dimulai. Saya agak terkejut ketika saya mendapati banyak perserta berada dibelakang. “Ok tidak masalah” pikir saya. seminar pun berlangsung, dan saya sambil buka-buka file yang tadi saya copy dari DVD. “Lha ini dia materinya”, kata saya dalam hati, saat saya buaka “jiah, kenapa bhaasa inggris? mana gw ngerti.”. saya tinggalkan itu dan kembali mendengarkan apa yang disampaikan Author. Tak lama setelah itu, waktu menunjukan pukul 1. seminarpun telah usai dan akan dilanjutkan dengan workshop, para peserta dipersilahkan untuk mengambil nasi box yang berasa dibelakang. Saya keluar gedung untuk mencari toilet, saya terkejut ketika mendapati kampusnya begitu kecil. namun saya tidak mendapatkan toilet, saya kembali masuk dan sekalian mengambil nasi box. Saya masih ingat jelas, menu yang ada berupa daging sapi goreng, tempe bacem, dan sayur urap. Ketika saya selesai makan, saya kembali membuka laptop, seorang author kedepan dan berkata “jangan lupa setting ya eclipse dan SDKnya, kalo yang belum ngerti, tanya aja, nanti akan kita bantu” kata author tersebut. Saya keringat dingin, apalagi saya dekat dengan AC. “dinginnya” dalam hati saya. saya artikan kata-demi kata, lalu tak berapa lama autor yang tadi kembali berkata ” Nanti ini hadiah HP Android buat yang bisa buat aplikasi android ya!, tapi saya bagi manjadi 2,pemula dan expert, karena saya tau disini ada beberapa orang yang sudah jago”, ada tawa kecil dari seorang peserta, saya tak tahu mana orangnya. Saya merasa gengsi untuk bertanya, tapi saya juga tidak tahu bagaimana settingnya. Saya merasa begitu tertekan, tak tahu dari mana perasaan itu, tapi saya sangat tertekan. Saya segera bersegas manata barang-barang saya dan saya masukan dalam tas, lalu saya keluar dan pulang. Sampai rumah saya merasa down yang tak tertahankan, value saya yang tadinya diatas, kini turun drastis seperti lompat dari jurang setinggi ratusan meter. Saya ingin memejamkan mata, tapi tidak bisa, disini saya mencoba untuk bangkit dari keadaan saya. Saya menggambar tampak depan dari kampus tadi. saya ingat betul bagaimana kampus tadi. Selanjutnya saya menetapkan hari itu sebagai hari kebangkitan saya. hari dimana saya tidak boleh malu untuk bertanya dan saya didak boleh seperti ini terus menerus. Setelah kejadian itu, saya cerita kepada kekasih saya, tentang apa yang saya alami. Dia selalu mengerti saya, dan memberi saya suport. Setelah itu saya merasa PD, dan saya kembali menjadi diri saya sendiri, betapa bahagianya saya, walau value saya turun drastis, saya bisa menjadi diri saya sendiri mulai sekarang. Dan kini saya tidak malu lagi untuk bertanya, dan sekarang saya seperti harus mambayar untuk kejadian itu, saya mengumpulkan ilmu dari grup-grup difacebook, bertanya di paman google, dll.